Marylin Monroe dan Buku Hariannya

Tidak sama dengan rekan-rekannya seperti Elizabeth Taylor, Debbie Reynolds serta Jane Russell, dia terkristalisasi jadi citra kesempurnaan : paduan rambut pirang putih, grup mata redup, serta senyum cemerlang yang tampak menggoda. Namun seberapa santainya Marilyn selalu saja jadi perbincangan melebihi aktingnya. Kematiannya senantiasa jadi awan gelap citra ini : satu dongeng kecanduan, untuk beberapa orang yang suka pada kombinasi sampanye, sex serta kemewahan dibumbui isu mengenai keluarga Kennedy, Sinatra serta Joe DiMaggio. Penulis biografi serta wartawan memberi narasi detil kecanduan serta penyakit jiwa, yang makin mensupport legenda Monroe sebagai korban tragedi : perempuan yang lahir di lingkungan yang salah, dengan saat kecil dirumah sosial serta disalahgunakan pria-pria yang dia sayangi, serta pada akhirnya kematian yang misterius. Walau sekian di th. 2010, penerbitan dokumen-dokumen pribadinya mengungkap Monroe yang semakin banyak memikirkan serta puitis. Hal semac...