Mengulas Sepeninggalan John Lennon

JOHN WINSTON ONO LENNON (lahir di Liverpool, Inggris, 9 Oktober 1940 – meninggal di New York City, Amerika Serikat, 8 Desember 1980 pada umur 40 tahun) paling dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, instrumentalis, penulis, dan aktivis politik yang terkenal di seluruh dunia sebagai pemimpin dari The Beatles. Lennon dan Paul McCartney membentuk partnership pencipta lagu yang paling sukses dan berhasil hingga saat ini. Lennon dengan sinismenya dan McCartney dengan optimismenya melengkapi satu sama lain dengan sangat baik. Setelah bubarnya The Beatles pada tahun 1970, ia juga sukses dengan karier solonya. Salah satu hitsnya yang hingga kini masih sangat terkenal adalah Imagine, lagu yang kemudian menjadi salh satu himne perdamaian dunia.

Lennon juga menunjukkan sifatnya yang pemberontak dan selera humornya yang sinis dalam film-film seperti A Hard Day’s Night (1964), dalam buku yang ditulisnya seperti In His Own Write, konferensi pers dan wawancara. Ia menggunakan kepopulerannya untuk kegiatannya sebagai aktivis perdamaian, seniman dan penulis.

Lennon dua kali menikah, yaitu dengan Cynthia Powell pada tahun 1962 dan seniman Jepang, Yoko Ono pada tahun 1969. Ia memiliki dua orang anak, Julian Lennon (lahir tahun 1963) dan Sean Taro Ono Lennon (lahir tahun 1975). Ia meninggal di New York pada usia 40 tahun, ditembak oleh Mark Chapman, penggemarnya yang gila.

Mengenang kisah pilu pembunuhan John Lennon

John Lennon mengembuskan napas terakhirnya setelah diberondong peluru dari seorang pria bernama Mark David Chapman. Ironisnya, Chapman merupakan penggemar berat The Beatles dan begitu kagum dengan pemikiran Lennon.

Sebuah transkip tulisan asli Chapman dirilis di Inggris menjelaskan bagaimana detail pembuhan suami dari Yoko Ono itu. Dalam transkip tersebut dijelaskan bahwa Chapman melontarkan lima peluru ke arah Lennon dari pistol 38 Special revolver.Peluru pertama sempat meleset tepat di atas kepala dari Lennon. Namun empat peluru lainnya bersarang di tubuh Lennon yang saat itu baru keluar dari Limousin-nya menuju hotel The Dakota, New York.

Dua peluru bersarang di punggunya dan dua lain bersarang di dada Lennon. Hingga sosoknya meninggal saat perjalanan ke rumah sakit.Selain itu dijelaskan, sebelum membunuh Chapman sempat meminta tanda tangan Lennon yang dianggap menjadi terakhir darinya. Dalam transkip tersebut Chapman juga meminta maaf atas tindakan bodohnya membunuh Lennon.

Industri musik dunia sempat digemparkan dengan aksi pembunuhan yang dilakukan oleh seorang pria bernama Mark David Chapman. Kenapa begitu menggemparkan, karena sosok yang dibunuh tak lain adalah John Lennon.

Jutaan fans The Beatles atau pun Lennon sendiri seperti tak akan berhenti untuk menghujat Chapman. Baru-baru ini sebuah transkip tulisan asli Chapman dirilis di Inggris. Dalam transkip tersebut pun berisi beberapa penyesalan dari Chapman. Ia meminta maaf kepada penggemar Lennon diseluruh dunia karena tindakan bodohnya itu. “Saya meminta maaf karena memberikan luka. Saya meminta maaf karena menjadi seorang yang bodoh dan memilih cara salah untuk kemenangan,” ucap Chapman dalam transkip tersebut.

Seperti tak berhenti merasa bersalah, Chapman mengakui apa yang dilakukannya tak patut ditiru oleh siapapun dengan alasan apapun. “Banyak orang yang begitu mencintainya (Lennon). Dia adalah orang besar yang penuh dengan bakat,” ujarnya. Lennon sendiri meninggal setelah mendapatkan lima kali tembakan dari Chapman tepat di depan hotel di The Dakota, New Yok, Amerika Serikat pada 1980 silam. Atas tindakannya itu, Chapman dihukum 20 tahun penjara.


5 Fakta tentang pembunuhan John Lennon

Meski sudah terjadi lebih 20 tahun lalu, nyatanya pembunuhan tersebut masih membuat orang penasaran. Berikut kisah singkat sosok pembunuh Lennon, Mark David Chapman:

1. Lahir dari keluarga militer
Mark David Chapman lahir di Texas, Amerika Serikat pada 10 Mei 1955 lalu. Chapman lahir dari pasangan David Curtis Chapman yang merupakan anggota U.S. Air Force dan Diane Elizabeth  yang merupakan perawat.

Lahir dari keluarga militer disebut membuat Chapman depresi. Bahkan, ia mengaku sering mendapatkan kekerasan dari sang ayah.

2. Korban bullying
Kehidupan saat duduk di bangku sekolah, Mark David Chapman juga tak berjalan lancar. Chapman dikabarkan beberapa kali berpindah sekolah karena menjadi korban bullying.

Salah satu contoh sederhana adalah saat dirinya di-bully karena tak mahir di kegiatan olahraga. Kejadian tersebut dianggap sangat mempengaruhi kejiwaan Chapman.

3. Penggemar berat The Beatles dan John Lennon
Beranjak dewasa, Mark David Chapman diketahui mempunyai ke-fanatikan dengan berbagai hal yang disukainya. Seperti saat Chapman begitu terkesan dengan film ‘Around the World in Eighty Days’.Karena terinspirasi dari film tersebut Chapman sempat melakukan perjalan selama enam minggu ke beberapa penjuru dunia. Mulai dari Tokyo, Singapura hingga London dan Dublin.

Sifat fanatik itu semakin menjadi-jadi saat dirinya kenal dengan musik The Beatles yang dianggap ‘belahan jiwanya’. Salah satu sorotan utama Chapman sendiri ternyata terfokus pada John Lennon.Chapman dikabarkan begitu mengikuti setiap tingkah laku Lennon. Bahkan, ia seperti ‘penganut’ setia dari lagu-lagu yang pernah dibuat Lennon.

4. Track record penyakit kejiwaan
Mark David Chapman sendiri akhirnya melakukan pembunuhan kepada idolanya sendiri pada 1980 silam. Setelah dinyatakan bersalah, pihak pengacara Chapman sempat memberikan pembelaan bahwa kliennya punya banyak track record penyakit kejiwaan.

Mulai dari Paranoid Schizophrenia, Psychotic hingga Depresi. Semua penyakit tersebut dikabarkan timbul karena masa kecil Champ yang sering mendapatkan kekerasan dari orangtua dan lingkungannya.

5. Akui kesalahan dan minta maaf
Setelah bertahun-tahun dihujat oleh jutaan orang karena membunuh John Lennon, Mark David Chapman akhirnya buka suara. Chapman mengakui kesalahannya membunuh idolanya, John Lennon.

Tak hanya mengakui kesalahannya, Chapman juga meminta maaf kepada seluruh penggemar Lennon di dunia. Ia pun mengaku memilih jalan yang salah untuk mencuri perhatian banyak orang dengan membunuh Lennon.


John Lennon Jadi “Ultimate Musical Ion” 60 Tahun Terakhir

John Lennon dinobatkan sebagai Ultimate Musical Icon selama 60 tahun terakhir versi NME. Mantan pentolan The Beatles itu mengalahkan 60 nominasi lainnya.

Sang gitaris mengalahkan orang-orang seperti David Bowie, Amy Winehouse, Alex Turner ‘Arctic Monkeys’, Morrissey, dan Damon Albarn untuk mendapatkan mahkota dari majalah musik populer di Inggris itu. Di tempat kedua diduduki oleh Liam Gallagher.David Bowie dan Alex Turner ada di posisi tiga dan empat. Eks Nirvana, Kurt Cobain, datang di urutan kelima dengan diikuti oleh wanita satu-satunya yang berada di 10 besar, Amy Winehouse.

Jimi Hendrix di tempat ketujuh dan Morrissey selanjutnya di tangga delapan. Adapun 2 terbawah dihuni oleh Noel Gallagher dan Ian Curtis. Demikian seperti dilansir NME, Rabu (19/09/12).Hasil itu didapat dari voting yang diikuti oleh 160 ribu orang. Voting dimulai sejak 6 bulan lalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Whitney Houston Menelpon Sebelum Wafat

Fakta Tentang Michael Jackson